Ada kesamaan antara dua film ini? Forrest Gump dan The Defendor.
Ya, keduanya adalah film yang saya sukai dan menontonnya beberapa kali tidak membuat saya meneteskan air mata. Tentu saja. Film ini bukan sejenis happy life after; semacam kisah romance yang penuh dengan luapan kata I love you atau semacamnya.
Melihatnya secara keseluruhan, tema cinta tetap dominan dalam film ini – tentu saja dengan konteks cinta yang berbeda, terutama jika seseorang lelaki yang lamban (Arthur dalam Defendor dan Forest dalam Forest Gump) menyukai seorang perempuan (Katherina dan Annie yang kedua-duanya adalah pemakai obat-obatan).
Saya senang dengan sudut pandang yang diambil dalam kedua tokoh utama film ini –dan hanya akan membatasi dalam topik bahasan ini. Bahwa keduanya adalah lelaki yang lamban (berpikir) bertemu dengan para perempuan yang ternyata lebih memahami dunia ini (kita semua percaya hal itu), tapi ternyata perempuan ini tidak cukup mempercayai diri mereka sendiri kalau mereka tengah menuju tempat yang salah (kita juga sering melihat hal ini ).
Sekali lagi, ini juga merupakan kesamaan dalam hidup kita. Seorang lelaki yang “lamban” bertemu dengan seorang perempuan yang kita pikir manis, cerdas dan baik hati. Pendeknya, sempurna!
Para perempuan mungkin akan mengatakan kepada kita (para lelaki) untuk jangan terlalu percaya dengan para perempuan yang kita (para lelaki) pikir mereka manis, cantik dan sempurna.
Tapi, kita (para lelaki) memang melihat apa yang kita lihat. Kita menikmati apa yang kita ketahui. Dan semua ini menjadi kekuatan bagi para lelaki untuk menikmati cinta seorang perempuan.
Mencintai seseorang seyogyanya jangan dipahami bahwa kita akan dicintai oleh orang yang selevel dengan kita. Itu adalah omong kosong, seperti kita tak akan percaya kalau ada lelaki dan perempuan yang setara di bumi ini.
Karena mencintai seseorang tidak harus membuat diri (apalagi memaksa) kita sempurna di hadapan pasangan kita.
Mencintai bukanlah pekerjaan yang mengharapkan imbalan cinta yang sama besar dengan apa yang telah kita berikan pada pasangan kita. Kita semua (laki dan perempuan yang ada di bumi ini) tentu setuju bahwa memberi itu lebih baik daripada menerima. Dan seharusnya pun menjadi orang yang mencintai itu lebih bahagia daripada mereka yang tidak mencintai sama sekali .
Lalu apa yang kini tengah anda harapkan dari cinta anda kepada pasangan anda?
nothing…just wanna say and he know that i love him…:-)
sweet 😀
harapan cinta dari pasangan yah ?? waduh saya “lamban” untuk memahami apa itu cinta 😀
btw … basiyo .. kayaknya mas sedjatee yang punya
Hatur tararengkyu atas pelajaran cinta nyah 😉
biar lamban asal selamat …
cinta yang menyelamatkan 🙂
tentng Forest Gump
itu adalah filem paling indah yang saya simak
terkesan banget, meski endingnya menguras kesedihan.
cinta memang terkadang tak berakhir indah
salam sukses Kang
sedj
ya, kesetiaan memang menguras air mata…
kalo film barat romantis,saya demen..
salamkenal kanjeng..hihi main2 ke tempat sya
kanjeng..ditunggu tulisan terbarunya