Pemimpin Amanah; Solusi Krisis Kemiskinan Bangsa Indonesia

dimuat di majalah Respon MTA


“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan aku. dan Barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, Maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (Q.S. An Nuur: 55).
Kemiskinan seolah menjadi jati diri bangsa Indonesia ini. Ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar yaitu kebutuhan pangan manupun non pangan, khususnya pendidikan dasar, perumahan dan kebutuhan transportasi inilah yang biasa kita sebut dengan kemiskinan absolut.
APBN-P 2011 sebesar Rp. 1.321 triliun meningkat Rp. 279 triliun. Namun utang pemerintah juga meningkat. Dari statistik Utang Kemenkeu, per Oktoboer 2011 utang pemerintah mencapai Rp. 1.768 triliun. Maka 20% dari APBN pun habis hanya utang membayar utang dan bunganya. Diperkirakan, tahun 2011 angka pertumbuhan 6,5 % dan PDB mencapai US$ 752 miliar.
Di sisi lain, berdasarkan data BPS tahun 2011 terdapat 8,12 juta orang menganggur. Sementara data Kadin, justru ada tambahan 1,3 juta penganggur tiap tahun. Sebab tambahan lapangan pekerjaan hanya 1,61 juta sementara tambahan tenaga kerja baru mencapai 2,91 juta orang (Republika, 15/12).
Angka kemiskinan pun tetap tinggi. Berdasarkan data BPS tahun 2011 di negeri ini ada 30 juta orang miskin dengan standar kemiskinan yaitu, pengeluarannya kurang dari 230 ribu /bulan. Apalagi kalau menggunakan standar Bank Dunia (pengeluaran kurang dari US$ 2 perhari) maka ada lebih dari 100 juta orang miskin di negeri ini.
Diagnosis sebab kemiskinan amat beragam, di Jawa kemiskinan terutama disebabkan kepemilikan tanah yang terbatas, bahkan banyak diantara petani yang tidak mempunyai tanah dan hanya menjadi buruh tani. Terbatasnya akses masyarakat miskin terhadap fasilitas umum seperti pendidikan dan kesehatan dasar serta sumber-sumber air bersih juga menimbulkan dampak kemiskinan. Demikian pula korupsi di jajaran birokrasi pemerintahan menyebabkan aset-aset yang seharusnya dimiliki publik telah berpindah tangan menjadi milik pribadi. Konflik sosial dan politik serta bencana alam yang mulai akrab akhir-akhir ini dengan kita juga memberikan sumbangan bagi meningkatnya angka kemiskinan.
Tentu saja salah satu alternatif yang harus digagas oleh pemerintah untuk mengurangi angka kemiskinan adalah pembukaan lapangan kerja, yang langsung dapat menyerap kantong-kantong kemiskinan. Dan juga pemerintah ke depan juga harus lebih selektif dalam mengambil keputusan. Anggaran-anggaran yang tidak efektif dan menguntungkan individu atau golongan di lembaga negara harus mulai dipangkas. Aset-aset negara yang dimaling koruptor harus diambil dan alihkan untuk kepentingan dan pengembangan kualitas rakyat Indonesia.
Solusi kita bersama
Setiap sistem yang tidak bersumber dari Allah Swt, pasti akan menimbulkan kerusakan dan akhirnya tumbang. Kapitalisme hanya menciptakan kesenjangan sosial makin curam antara si miskin dan si kaya. Bahkan kerusakan itu tidak hanya berimbas pada satu negara itu saja, tapi juga banyak negara di dunia.
Allah Swt berfirman :

41. Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
Oleh karena itu solusi dasar untuk perbaikan masyarakat Indonesia hanyalah dengan mengokohkan kembali nilai spiritual dan ajaran agama sebagai orientasi dan pedoman kehidupan masyarakat. Agama mengajarkan prinsip dasar bahwa manusia dan kehidupan alam semesta ini berasal dari Allah Sang Pencipta dan ciptakan untuk tujuan mengabdi kepada-Nya. Agama juga menunjukan pada manusia jalan-jalan (wasilah) untuk mengelola kehidupan sesuai yang dikehendaki Allah Sang Pengatur Kehidupan Alam Semesta Raya ini.
Pada hakekatnya sikap hidup rakyat seluruh negeri harus berpegang teguh pada nilai-nilai kebenaran dan menjauhi segala hal yang bisa merusak. Amar maruf nahi munkar juga bisa berarti pemakmuran kehidupan di bumi yang berpijak pada prinsip pendayagunaan semua sumber daya yang Allah berikan tanpa dirasuki oleh motif untuk melakukan perusakan di dalamnya.
Sistem yang baik hanya mungkin datang dari Dzat yang maha tahu, itulah syariah Allah Swt. Dan yang lebih utama adalah dengan memilih pemimpin amanah dan profesional. Pemimpin yang amanah ini hanya akan tampil dari orang-orang yang bermoral kuat yang senantiasa melakukan kebaikan dalam hidupnya (beriman dan beramal saleh), yang bisa juga artinya pemimpin yang mau tunduk pada aturan dan sistem Allah Ta’ala. Dari sinilah akan mengalir energi besar untuk memberantas segala jenis keterbelakangan untuk bangkit dan membangun kembali bangsa yang kesingsal dalam kemajuan jaman ini.
Wallahu ‘alam bishshowab

Gambar diambil dari sini

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s