Pada waktu Umar bin Khattab mengirimkan utusan di bawah pimpinan Sa’ad bin Abi Waqqash untuk menaklukkan Parsi, beliau menulis surat/pesan yang isinya memberikan sebagian sebab-sebab kemenangan tentara muslimin. Ada 3 hal penting yang disampaikan Umar sebagai amirul mukminin kepada Sa’ad bin Abi Waqqash. Inilah isi pesan itu :
1. Takwa kepada Allah
Setelah itu, aku perintahkan kepadamu dan semua tentara yang ikut brsamamu untuk bertakwa kepada Alla dalam keadaan bagaimanapun juga, sebab takwa adalah senjata yang paling ampuh untuk menaklukkan musuh serta siasat perang yang paling hebat.
2. Meninggalkan segala bentuk perbuatan ma’siat
Aku perintahkan pula kepadamu dan orang-orang yang ikut bersamamu, agar menjaga dari perbuatan ma’siat lebih cermat daripada menjaga serangan musuh, karena dosa-dosa tentara itu lebih menakutkan mereka sendiri daripada serangan musuhnya. Kemenangan kaum muslimin itu akibat perbuatan ma’siat musuhnya. Andaikata mereka tidak berbuat ma’siat orang-orang muslim tidak mempunyai kekuatan, sebab jumlahnya, kekuatan serta perbekalan tidak sebanyak dan sekuat musuh mereka. Andaikata mereka sama-sama berbuat ma’siat pasti musuh Islam lebih kuat. Seandainya kita tidak diberikan kekuatan dengan takwa dan meninggalkan ma’siat, pasti kita tidak dapat mengalahkan mereka.
Ketahuilah bahwasanya sewaktu kamu berangkat ke Parsi setiap kamu diawasi oleh malaikat yang mengetahui segala perbuatanmu. Hendaknya kamu malu kepada mereka. Dan janganlah berbuat ma’siat di tengah-tengah kamu berjuang menegakkan agama Allah, begitu pula jangan beranggapan musuh kita lebih jelek daripada kita sehingga tidak mungkin mereka menguasai kita walaupun kita berbuat jelek. Karena banyak manusia yang dipimpin oleh orang yang lebih jelek daripada mereka, seperti Bani Israil, karena perbuatan ma’siat akhirnya mereka dipimpin oleh orang kafir Majusi.
3. Mohon pertolongan kepada Allah
Mohonlah kamu kepada Allah untuk kemenanganmu serta selamat dari godaan ma’siat sebagaimana kamu memohon kemenangan terhadap musuhmu dan mohonlah kepada Allah baik untuk kita dan untuk kamu sendiri.
(dikutip dari Bimbingan Islam Untuk Pribadi dan Masyarakat, Syekh Muhammad Bin Jameel Zeeno)