dimuat di Lombokpost
Kabar burung yang beredar pendatang baru yang tinggal di ujung komplek perumahan ini adalah seorang bromocorah. Ia pernah beberapa kali merampok toko emas dan sekali membunuh seorang preman di Jakarta. Kepulangannya ke Solo karena menjenguk adiknya yang ditahan karena kasus terorisme. Mengenai adiknya sendiri, setahu kami, dia jarang terlihat di rumah. Ketika sekali dua kali lewat ia hanya menyapa dan memberi salam. Tidak ada yang mencolok kecuali cara berpakaian ia berbeda dari orang kebanyakan. Namun ini kan soal selera sebenarnya. Jika dia bercelana cingkrang dan senang memakai baju koko itu merupakan pilihan dia.
Karena adiknya sudah di penjara, kami tak terlalu khawatir dengan hal itu. Tapi kami lebih memikirkan tentang si bromocorah dari Jakarta itu. Ketika ia datang ke warung memesan kopi, kami ingat bagaimana sikapnya yang mengesankan kewaspadaan tinggi. Seakan ia buron polisi yang sedang melarikan diri. Matanya sesekali melirik kami dengan tajam. Di lengannya terlihat tato dan beberapa bekas luka di lengannya. Tampaknya semua itu bekas perkelahian yang kejam bukan karena jatuh main sepedaan.